Artinya "Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.". Baca Juga : Salat Tarawih Boleh Berjamaah, Ini Niat dan Tata Caranya. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati. Membaca ta'awuz dan Surah al-Fatihah, diikuti salah satu surat dalam Al-Quran.
Menjadi Makhluk yang Disukai Allah untuk Meraih Sukses Dunia Akhirat Oleh Siti Latifah Mubasiroh, Dalam menjalani hidup ini, semua manusia pasti ingin menggapai kesuksesan. Manusia dianugerahi oleh Allah swt. naluri yang menjadikannya gemar memperoleh manfaat dan menghindari mudharat. Beribadah dan melaksanakan tugas sebagai khalifah adalah tujuan penciptaan manusia, sedangkan ibadah tidak dapat terlaksana dengan baik bila kebutuhan manusia tidak tercukupi. Oleh sebab itu, pemenuhan kebutuhan duniawi merupakan sebuah kewajiban. Akan tetapi, pemenuhan kebutuhan dunia untuk mencapai sukses itu dapat dijalankan bersamaan dengan menggapai kesuksesan akhirat. Kesuksesan hidup tidak hanya diukur oleh capaian duniawi semata, seperti berderetnya gelar akademik, menterengnya karier, atau melimpahnya penghasilan. Kesuksesan sejati diraih jika seluruh capaian itu memberi manfaat bagi orang lain sehingga mengalirkan pahala jariah, dan kelak, saat menutup usia dalam keadaan husnul khatimah. Hal ini penting dipahami agar umur yang Allah berikan kepada manusia tidak sia-sia, tetapi justru memberikan banyak kebermanfaatan bagi diri sendiri dan sesama. Sifat dan Perilaku yang Disukai Allah Dalam menjalani hidup, manusia harus menjadikan Allah sebagai tujuan dengan senantiasa mengharap ridha-Nya dan menjadikan surga sebagai cita-cita Dasuqi, 2008. Demikian juga hendaknya memandang kesuksesan. Untuk memperoleh kesuksesan dunia dan akhirat, tentu kita harus senantiasa mendekatkan diri pada Allah swt. dan menjadi orang yang disukai-Nya. Berikut ini uraian tentang macam sifat atau perilaku manusia yang disukai oleh Allah swt. berdasarkan dalil dalam al-Qur’an. Al-Muhsinin Kata al-muhsinin adalah bentuk jamak dari kata muhsin yang terambil dari kata ahsana-ihsana. Rasulullah saw. menjelaskan makna ihsan sebagai berikut “Engkau menyembah Allah, seakan-akan melihat-Nya dan bila itu tidak tercapai maka yakinlah bahwa Dia melihatmu” HR Muslim. Dengan demikian, perintah ihsan bermakna perintah melakukan segala aktivitas positif, seakan-akan Anda melihat Allah atau paling tidak selalu merasa dilihat dan diawasi oleh-Nya. Al-Muttaqin Takwa dapat diartikan sebagai perbuatan menghindari ancaman dan siksaan dari Allah swt. dengan jalan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Takwa selalu menuntun seseorang untuk senantiasa berhati-hati dalam berperilaku. Shihab 2013 menjelaskan bahwa terkait dengan ketakwaan, Allah memberikan dua macam perintah yang tercantum dalam Al-Qur’an, yaitu perintah takwini dan perintah taklifi. Perintah takwini, yakni perintah Allah terhadap objek agar menjadi sesuai dengan apa yang diperintahkan-Nya. Ia biasa digambarkan oleh firman-Nya dengan “Kun fayakun”. Hal ini tercantum dalam beberapa dalil dalam al-Qur’an, antara lain QS. Fushshilat11 dan QS. Al-Anbiya’69. Kedua dalil tersebut menunjukkan betapa kuasa Allah atas apa pun yang Ia kehendaki akan terjadi dengan segera. Kedua, perintah taklifi, yaitu perintah Allah terhadap makhluk yang dibebani tugas keagamaan manusia dewasa dan jin untuk melakukan hal-hal tertentu. Hal ini dapat berupa ibadah murni, seperti shalat, puasa, maupun aktivitas lainnya yang bukan berbentuk ibadah murni, seperti bekerja untuk mencari nafkah, menikah, dan lain-lain Shihab, 2013. Dalam konteks berinteraksi dengan sesama manusia, terdapat sebuah pepatah terkenal, yaitu “Sebanyak Anda menerima, sebanyak itu pula hendaknya Anda memberi.” Namun demikian, Allah tidak menuntut hal tersebut. Allah, Sang Maha Pemurah menurunkan firman-Nya dalam QS. At-Taghabun16 yang artinya “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” Menurut Shihab 2013, jika kita hendak membicarakan prioritas dalam konteks ketakwaan, dapat diasumsikan dengan ilustrasi berikut ini prioritas ketakwaan bagi penguasa adalah berlaku adil; bagi pengusaha adalah jujur; bagi guru/dosen adalah ketulusan mengajar dan meneliti; bagi si kaya adalah ketulusan bersedekah dan membantu; bagi si miskin adalah kesungguhan bekerja dan menghindari minta-minta. Mereka yang bertakwa itulah yang memperoleh janji-Nya dalam QS. At-thalaq2-3 yang menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rezeki dan jalan keluar atas setiap permasalahan bagi hamba-Nya yang bertakwa dan tawakal kepada-Nya. Al-Muqsithin Kata al-Muqsithin adalah bentuk jamak dari kata muqsith, yang diambil dari kata awasatha yang biasa dipersamakan maknanya dengan berlaku adil. Menariknya, tidak ditemukan bunyi pernyataan al-Qur’an yang menyatakan bahwa Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil dengan kata adl/adil, tetapi ditemukan perintah menegakkan al-qisth, yakni dalam beberapa firman-Nya QS. Al-Maidah8; QS. An-Nisa’3; QS. AL-Hujurat9. Al-Mutathahhirin Kata al-mutathahhirin dapat diartikan sebagai kesucian dan keterhindaran dari kotoran/noda. Salah satu pernyataan al-Qur’an bahwa Allah menyukai al-mutathahhirin ditemukan dalam QS. Al-Baqarah222 yang menjelaskan tentang larangan seorang suami mencampuri istri yang sedang haid. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyucikan diri. At-Tawwabin At-tawwabin berarti kembali ke posisi semula. Manusia dilahirkan dalam keadaan suci. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, setan akan terus berusaha merayu manusia. Oleh sebab itu, hendaknya manusia yang berdosa segera bertaubat agar kembali suci. Allah swt., Sang Maha Pengampun sangat menyukai hamba-Nya yang bertaubat atas kesalahan-kesalahannya dan tidak mempersulit. Dalil yang menjelaskan tentang at-tawwabin tercantum dalam firman Allah swt., di antaranya QS. Al-Baqarah37, QS. An-Nisa’31, QS. An-Nisa’17. Ash-Shabirin As-shabirin berarti sabar. Seorang yang sabar akan menahan dri, dan untuk itu memerlukan kekukuhan jiwa dan mental baja agar dapat mencapai ketinggian yang diharapkannya Shihab, 2013. Mustaqim 2013 juga berpendapat bahwa sabar berusaha keras untuk mencapai tujuan, menahan diri dari rasa malas dan lelah. Banyak firman Allah dalam al-Qur’an yang berisi perintah kepada manusia untuk bersabar. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh Shihab 2013, dua kali al-Qur’an berpesan agar menjadikan shalat/permohonan kepada Allah dan sabar sebagai sarana untuk memperoleh segala yang dikehendaki QS. Al-Baqarah45, 153. Sabar selalu pahit awalnya, tapi manis akhirnya QS. Ali Imran186. Dengan kesabaran dan ketakwaan akan turun bantuan Ilahi guna menghadapi segala macam tantangan QS. Ali Imran120. Allah memerintahkan sabar dalam menghadapi yang tidak disenangi maupun yang disenangi. Al-Mutawakkilin Al-mutawakilin dapat diartikan mewakilkan. Perintah tawakal kepada Allah dalam al-Qur’an ditemukan sebanyak sebelas kali Shihab, 2013. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa dalam setiap aktivitas kehidupan kita, seorang Muslim dituntut untuk berusaha sambil berdoa dan setelah itu ia dituntut untuk berserah diri kepada Allah. Ketika manusia telah berusaha keras kemudian menyerahkan semuanya pada Allah, manusia harus yakin bahwa apa pun ketetapan Allah merupakan pilihan terbaik untuknya, sesuai dengan firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah216. Dalam berusaha dan berserah kepada Allah, tentu manusia tidak boleh hanya duduk diam menunggu jawaban ataupun keajaiban. Manusia perlu terus berdoa mendekatkan diri kepada Allah swt. agar benar-benar diberikan yang baik menurut kita sesuai keinginan dan baik menurut Allah swt. Anshor 2017 menyampaikan hal-hal yang bisa dilakukan untuk meminta kepada Allah, yaitu a memperbanyak shadaqah, b bangun untuk shalat tahajud, dan c memperbanyak silaturahmi. Selain tiga daya pengungkit rezeki tersebut, tentu masih banyak amalan lainnya. Jika dikerjakan secara istiqamah, insya Allah, Allah akan mempermudah segala urusan dan pencapaian cita-cita makhluk-Nya. Kerja Sama dan Network Dalam QS. Ash-Shaf4, Allah berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” Ayat di atas menunjukkan perlunya kebersamaan, network, dan koordinasi. Ciri khas ajaran Islam adalah kebersamaan dalam segala aktivitas positif, baik dalam melaksanakan ibadah ritual maupun dalam melaksanakan aneka aktivitas, itu sebabnya, shalat berjamaahn lebih diutamakan daripada shalat sendirian. Di sisi lain, kebersamaan itu tidak harus menjadikan semua pihak melakukan satu pekerjaan yang sama, melainkan perlu pembagian kerja yang diatur dalam satu network yang baik Anshor, 2017. Akhlak Mulia Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Shihab 2013, dinyatakan bahwa ada empat sifat khusus yang disebut oleh QS. Al-Maidah54 yang menjadi sebab tercurahnya cinta Allah kepada manusia, yaitu a bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin, b mulia/memiliki harga diri dan bersikap tegas terhadap yang kafir, c berjihad di jalan Allah, dan d tidak takut kepada celaan pencela. Al-Ittiba’ Ali Imran 31 dan 32 memberi gambaran yang sangat umum menyangkut siapa atau perbuatan apa yang paling disukai Allah Shihab, 2013, yakni perintah untuk menaati Allah dan Rasul-Nya. Al-ittiba’ berarti meneladani, mengikuti secara sungguh-sungguh. Cinta Allah yang luar biasa akan diraih oleh mereka yang bersungguh-sungguh mengikuti Nabi Muhammad saw. Al-ittiba’ yang dimaksud ini dijelaskan oleh sabda Rasul saw. yang berbunyi, “yakni atas dasar kebajikan, takwa, dan rendah hati” HR at-Tirmidzi, Abu Nu’aim, dan Ibnu Asakir melalui sahabat Nabi, Abu ad-Darda. Kesimpulan Kunci sukses adalah iman. Iman adalah fondasi dalam beramal shalih sebab Allah hanya akan menerima amal shalih makhluk yang beriman kepada-Nya. Kemampuan beramal shalih inilah yang dapat dikatakan sebagai kesuksesan dunia dan akhirat. Hadis Nabi Muhammad saw. yang banyak dikenal umat Muslim, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” merupakan landasan pokok bagi manusia untuk menyikapi kesuksesan yang telah dimiliki. Sejatinya, semakin tinggi kesuksesan yang diraih, semakin besar pula tanggung jawab dan kebermanfaatan yang dilakukan. Semakin tinggi gelar pendidikan yang dan ilmu yang diperoleh, semakin besar amanah untuk menyampaikannya kepada orang lain. Semakin banyak kekayaan yang didapat, semakin banyak zakat mal dan shadaqah yang harus dikeluarkan untuk orang lain. Semakin tinggi jabatan, semakin besar tanggung jawab dan amanah untuk membantu dan menyejahterakan rakyatnya. DAFTAR RUJUKAN Ad-Dasuqi, K. . 2008. Reasons of Happiness Tips Menjadi Manusia Paling Bahagia Dunia Akhirat. Solo Wacana Ilmiah Press. Anshor, S. 2017. Journey to Success. Solo Tinta Medina. Mustaqim, A. 2013. Akhlak Tasawuf Lelaku Suci Menuju Revolusi Hati. Yogyakarta Kaukaba DIpantara. Shihab, M. Q. 2013. Berbisnis Sukses Dunia Akhirat. Tangerang Lentera Hati. Shihab, M. Q. 2014. Mutiara Hati Mengenal Hakikat Iman, Islam, dan Ihsan. Tangerang Lentera Hati.Karenapara Nabi 'alaihimush shalaatu was salaam, begitu pula para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah yang paling mengenal Allah. Mereka tahu cara menunaikan kewajiban pada Allah. Mereka juga tahu bagaimanakah sifat Allah yang mulia. Mereka tahu bagaimanakah mengagungkan Allah dengan benar." (Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim
Jakarta - Nabi Muhammad SAW adalah manusia pilihan Allah SWT yang diutus untuk menyebarkan agama-Nya yakni Islam. Beliau memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh nabi dan rasul buku Keagungan Nabi Muhammad oleh Khalil Ibrahim Mulla Khatir, ada sejumlah keistimewaan yang dimiliki Rasulullah SAW sebagaimana disebutkan dalam sejumlah hadits, berikut di Sudah Ditetapkan sebagai Nabi sebelum Penciptaan AdamIrbad bin Sariyah mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Dalam pandangan Allah, sesungguhnya aku ini penutup para nabi, sedangkan Adam masih berwujud tanah." HR Ahmad, Hakim, dan Ibnu Hibban Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa orang-orang bertanya kepada Rasulullah SAW, "Kapan kenabian ditetapkan kepadamu?" Beliau menjawab, "Tatkala Adam berada di antara ruh dan jasad." HR Tirmidzi dan Hakim2. Nabi Muhammad SAW Adalah Penutup para NabiAbu Hurairah berkata bahwa Nabi SAW bersabda"Aku dan para nabi sebelumku seperti seseorang yang mendirikan sebuah bangunan. Dia membaguskan dan memperindah seluruh bangunan itu kecuali sebuah sudut di antara beberapa sudut yang belum dipasangi sebuah bata. Orang-orang mengelilinginya dan mengaguminya seraya berkata, 'Mengapa dibiarkan tempat bata ini tidak terpasang?' Aku bersabda, "Akulah bata itu dan aku ini penutup para nabi." HR Muttafaq 'alaih3. Lebih Utama bagi Para Nabi daripada Umat-umat MerekaDari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Aku adalah manusia yang paling dekat dengan Isa putra Maryam baik di dunia maupun di akhirat." HR Muttafaq AlaihIbnu Abbas berkata, "Rasulullah tiba di kota Madinah dan beliau menjumpai kaum Yahudi sedang berpuasa pada hari 'Asyura. Kemudian orang-orang menanyakan hal itu. Kaum Yahudi menjawab, 'Hari ini adalah hari kemenangan Musa AS dan Bani Israel atas Fir'aun. Kami berpuasa untuk menghormatinya'.Maka Nabi SAW bersabda, 'Kami lebih utama kepada Musa AS dari pada kalian.' Pada lafaz yang lain, 'Kami yang paling berhak dan paling dekat dengan Musa AS, dibandingkan dengan kalian.' Lafaz yang lainnya lagi, 'Kami yang paling dekat dengan Musa AS dibandingkan dengan mereka.'" HR Muttafaq Alaih4. Nabi Muhammad SAW Lebih Utama bagi Orang BerimanRasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, "Aku adalah orang yang lebih utama dari orang-orang beriman daripada dengan diri mereka mereka sendiri." HR Muttafaq AlaihAbu Hurairah juga meriwayatkan bahwa, Nabi SAW bersabda, "Tidak ada seorang mukmin pun kecuali aku yang lebih dekat dengannya di dunia dan di akhirat. Jika kalian mau, bacalah, 'Nabi itu hendaknya lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka.' surah Al-Ahzab ayat 6." HR Muttafaq Alaih5. Nabi Muhammad SAW Adalah Karunia Allah bagi Hamba-NyaMua'wiyah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pergi menemui sekelompok sahabat kemudian beliau bertanya kepada mereka, "Apa yang sedang kalian lakukan?" Mereka menjawab, "Kami sedang berzikir kepada Allah dan memuji-Nya karena Dia telah menunjukkan kami kepada agama-Nya dan memberikan nikmat kepada kami dengan diutusnya dirimu." Pada akhir hadits tersebut beliau berkata, "Sesungguhnya Allah SWT membanggakan kalian di hadapan para malaikat." HR Muslim, An-Nasa'i, dan Tirmidzi6. Nabi Muhammad SAW Adalah Sebaik-baiknya Makhluk dan Pemuka ManusiaHadits tentang keistimewaan Nabi Muhammad SAW turut diriwayatkan dari Muthalib bin Abi Wida'ah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda"Aku adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib. Sesungguhnya Allah telah menciptakan makhluk dan menjadikanku sebaik-baiknya kelompok di antara mereka. Kemudian menjadikan mereka dua kelompok dan menempatkan aku pada kelompok yang terbaik. Lalu Dia menjadikan mereka beberapa kabilah dan menempatkan aku pada kabilah yang terbaik. Selanjutnya Dia menjadikan mereka beberapa keluarga dan menempatkanku pada keluarga dan orang yang terbaik." HR TirmidziDiriwayatkan dari Abu Sa'id, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, "Aku adalah pemuka keturunan Adam, tetapi tidak sombong." HR Muslim dan TirmidziAbu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Aku adalah pemimpin bagi seluruh manusia pada hari kiamat." HR Muttafaq Alaih7. Menjadi Pemberi Rasa Aman bagi UmatnyaDari Abu Musa, Rasulullah SAW bersabda"Bintang-bintang itu merupakan penjaga langit. Jika bintang itu lenyap, maka terjadilah apa yang dijanjikan kepadanya. Aku adalah penjaga sahabat-sahabatku. Jika aku pergi, terbuktilah apa yang dijanjikan kepada mereka. Sahabat-sahabatku merupakan penjaga bagi umatku. Jika mereka tiada, terbuktilah apa yang dijanjikan kepada mereka." HR MuslimDiriwayatkan dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda pada saat sholat khusuf"... Bukankah Engkau telah berjanji kepadaku tidak akan menyiksa mereka, sedangkan aku masih berada di tengah-tengah mereka? Bukankah Engkau telah berjanji kepadaku untuk tidak menyiksa mereka, sedangkan mereka meminta ampun?"8. Nabi Muhammad SAW Adalah Rahmat bagi Seluruh AlamHadits tentang keistimewaan Nabi Muhammad SAW lainnya yang tidak dimiliki oleh nabi dan rasul lainnya adalah beliau menjadi rahmat bagi seluruh alam. Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Wahai manusia, sesungguhnya aku ini merupakan rahmat yang dihamparkan bagi seluruh makhluk-Nya." HR al-Hakim dan dia menyahihkannya. Simak Video "Sholawat" [GambasVideo 20detik] kri/kri
Namun rasa cinta yang tinggi kepada Allah dapat menutup nafsu dan kehendak diri yang pelbagai. Dalam kehidupan seseorang yang merasai keimanan kepada Allah SWT akan meletakkan Rasul dan ummah itu sebagai keutamaan dalam hidup. Justeru keperluan agama menjadi keutamaan berbanding dengan keutamaan nafsu sendiri.DALAM ayat-ayat Alquran, Allah SWT mengatakan sesungguhnya Ia dekat dengan hamba-Nya dan Allah akan mengabulkan doa-doa umat-Nya. Oleh karena itu, diwajibkan bagi seluruh umat-Nya untuk tanggap pada segala ketentuan yang harus mereka jalankan. “Jadi, jangan sekadar doa, tetapi tidak memiliki kedekatan dengan Allah SWT,” kata Afif Hamka dalam ceramah di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, Senin 5/7. Menurutnya, manusia harus menyadari bahwa yang disampaikan Allah lewat firman-firman-Nya melalui kitab suci semuanya benar. Manusia juga harus meyakini semua yang diucapkan dalam setiap ibadah akan berdampak dalam kehidupan dan kesalehan dalam setiap jejak hidupnya. “Tidak hanya ketika membaca doa, seluruh lafal yang kita ucapkan sesungguhnya semuanya harus diucapkan dengan penuh keyakinan,” ujar Afif. Ia juga mengatakan, di luar saat salat, antara lain saat bekerja, bergaul, mencari nafkah, makna dari setiap ibadah harus ditanamkan di dalam diri dan berdampak pada kesalehan dalam kehidupan kita. Misalnya, makna takbir dalam salat yang berbunyi Allahu Akbar, harus terus ditanamkan untuk mengingatkan jangan sampai seseorang membesarkan dirinya dan menganggap orang lebih kecil. Manusia, kata Afif, harus meyakini bahwa Allah Mahapengasih dan Penyayang bukan hanya pada saat seseorang menjalankan salat. Namun, itu juga pada setiap gerak yang dilakukan dalam kehidupan. Ramadan sebagai bulan agung yang penuh berkah, ujarnya, harus lebih dimanfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Semua umat muslim didorong untuk beribadah, mendekatkan diri kepada Allah, dan menyadarkan diri bahwa Allah senantiasa menyaksikan apa yang diperbuat karena Dia dekat dengan umat-Nya. “Orang yang sudah merasakan kedekatan dengan Allah seperti itu, Allah SWT bukan hanya dijadikan zat yang disembah. Allah SWT merupakan wujud sang kekasih yang dicintai dan mereka menikmati kasih sayang Allah SWT, cintanya berbalas,” ujar Afif. Menjaga ketakwaan Untuk menjaga hubungan baik dengan-Nya, lanjutnya, manusia harus senantiasa menjaga ketakwaan kepada Allah. Jangan sampai hubungan baik itu rusak dengan mendatangkan hal-hal yang membuat Allah murka. Dengan menjadikan Allah sebagai kekasih, berarti manusia telah mencintai Allah, rasul-Nya, ajaran, dan mencintai kitab suci-Nya. Menurutnya, beragama harus dilakukan dengan cinta. Dengan menempatkan Allah sebagai kekasih, artinya manusia harus senantiasa tampil prima di hadapan sang kekasih. Orang yang bermalas-malas ialah orang yang tidak memandang Allah. Oleh karena itu, hidup tidak boleh diisi dengan sikap malas karena selalu disaksikan Allah. “Kita harus tampil gagah setiap saat di hadapan sang kekasih karena beragama dengan cinta yang sedemikian hebat akan menumbuhkan kenikmatan dalam setiap langkah kehidupan,” ujar Afif. Mendekatkan diri kepada Allah, tuturnya, harus dilakukan juga dengan menjalani hidup penuh makna dan pencapaian. Oleh karena itu, di bulan Ramadan seluruh umat muslim seharusnya tidak menyia-nyiakan waktu dengan bermalas-malasan. Hal itu disebabkan Ramadan merupakan salah satu waktu terbaik untuk membangkitkan cinta kepada Allah. H-2
Dermaatau lebih dikenal dengan istilah sedekah erat hubungannya dengan materi -harta- keterangan tentang sedekah banyak dimuat di dalam Al-Qur'an, surat A-Hadid : 18-19 sesungguhnya orang-orang yang bersedakah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannyaTentulahpersangkaan buruk ini harusnya kita benahi, dan menyadari bahwasanya Allah Swt., akan selalu berlaku adil bagi seluruh hamba hambanya. Dan satu hal yang pasti, Allah Swt., akan menggantikan pahala yang melimpah di akhirat kelak bagi mereka yang menerima kemiskinan dengan penuh kesabaran dan kesyukuran.Merasa akan lebih aman hatinya akan selalu damaiselalu mendapat solusi bila dalam masalah selalu diberi yang terbaik maaf klo jawaban nya mirip dengan jawaban orang sebelum saya dan maaf apabila salah karena saya tidak search digoogle atau baca buku. pissss Hidupny akan merasa lebih tenang DuniaBaru Sudah Dekat! Allah punya tujuan saat menciptakan bumi. Dia ingin orang-orang benar tinggal di situ selamanya. ( Mazmur 37:29) Dulu pasangan manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa, tinggal di tempat yang indah, yang disebut Taman Eden. Allah memberi mereka dan keturunan mereka tugas untuk merawat dan mengurus bumi. — Kejadian 1:28; 2:15.
SERINGKALI tanpa sadar kita telah jauh dari Allah. Pada saat itu mungkin saja ada rasa gelisah dan gundah. Kita menjadi begitu tidak bahagia. Semua jalan terasa sesak. Pada saat inilah yang perlu kita lakukan adalah kembali kepada Allah. Berikut lima langkah agar kita semakin dekat dengan Allah swt. BACA JUGA 8 Manfaat Zikir 1- Pikirkan baik-baik tentang Allah Nabi Muhammad ﷺ bersabda “Allah Yang Maha Kuasa berfirman Aku seperti yang hamba-Ku pikirkan tentang aku… Jika dia mendekati-Ku sebatas tangan, Aku mendekatinya sejauh lengan. Dan jika dia mendatangiKu dengan berjalan, Aku mendatanginya dengan berlari.” HR. Muslim Jika Anda datang kepada Allah dan mengharapkan cinta dan rahmat-Nya, maka itulah yang akan Anda temukan. Jika Anda ingin dekat dengan-Nya, Dia akan mendekati Anda. 2- Tindakan Wajib Nabi Muhammad ﷺ berkata Allah berfirman “Hambaku tidak mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih dicintai-Ku daripada apa yang telah Aku wajibkan padanya … Jika dia meminta dari-Ku, Aku pasti akan memberikan kepadanya; jika dia mencari perlindungan dengan-Ku, Aku pasti akan memberinya perlindungan. Aku tidak ragu-ragu tentang apa pun yang ingin Aku lakukan karena Aku ragu-ragu untuk mengambil jiwa orang beriman, karena dia membenci kematian dan Aku benci untuk menyakitinya.” HR. Bukhari SubhanAllah, betapa indahnya hadits ini? Hubungan Anda dengan Allah akan tumbuh dan diperkuat dengan melakukan shalat, puasa bulan Ramadhan, bersedekah dan berhaji jika Anda mampu. 3- Dzikir Ini adalah dzikrullah. Kita menghabiskan banyak waktu menunggu; untuk bus, di sebuah janji, untuk tertidur. Gunakan waktu ini untuk berdzikir. Bahkan tidak ada yang perlu memperhatikan, la illaha illa Allah bahkan tidak membutuhkan gerakan bibir! Alhamdulillah. 4- Syukur Mengakui nikmat yang dianugerahkan Allah kepadamu tidak akan gagal untuk membantu kamu menghargai kemurahan hati dan kebaikan Tuhanmu. “Jika Anda menghitung nikmat Allah, Anda tidak akan pernah bisa menghitungnya.” QS. An Nahl 1618 BACA JUGA Jangan Ragu, Zikir Adalah Obat Stres 5- Menghindari Dosa Besar Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah ﷺ berkata “Sesungguhnya, ketika hamba melakukan dosa, bintik hitam muncul di hatinya. Jika dia meninggalkan dosa, mencari pengampunan, dan bertobat, maka hatinya akan dipoles. Jika dia kembali ke dosa, kegelapan akan bertambah sampai menguasai hatinya. Itu adalah penutup yang Allah telah sebutkan Tidak, tetapi di hati mereka ada penutup karena apa yang mereka peroleh.” HR. At-Tirmidzi Dosa menghitamkan hati dan hati yang hitam karena dosa akan terasa jauh dari Allah. Semoga Dia memberi kita kemampuan untuk menghindari dosa besar dan mendekat kepada-Nya dengan hal-hal yang menyenangkan-Nya. [] SUMBERSuaturihlah panjang yang akan dilalui oleh setiap manusia, tanpa kecuali. Manusia yang diciptakan Allah swt. dari tidak ada menjadi ada akan terus mengalami proses panjang sesuai rencana yang telah ditetapkan Allah swt. Saat ini ada dua teori yang menyesatkan orang banyak. Al-Qur'an dengan tegas membantah teori itu. Eramuslim – Setiap manusia yang hidup harus selalu berbuat baik kepada dirinya sendiri maupun orang lain. Kebaikan yang kita sebarkan kepada setiap manusia tentu membuat hati mereka merasa senang. Menyebarkan kebaikan tak hanya pada manusia. Namun juga pada hewan dan alam. Kebaikan adalah salah satu sifat terpuji dan mendapatkan ridha dari Allah SWT. Melansir dari akun Instagram pada Senin 19/08 ia menampilkan sebuah video tentang ciri-ciri manusia yang dekat kepada Allah SWT. Di dalam video tersebut dijelaskan bagaimana sikap seseorang yang sudah dekat dengan Allah SWT, salah satunya yaitu dengan tidak meninggalkan salat wajib dan tidak melewatkan salat sunah. Meskipun salat sunah tidak wajib hukumnya untuk dilaksanakan, namun apabila seorang umat yang sudah dekat dengan Allah SWT akan selalu mengamalkan kebaikan dari salat sunah. Predikat itu disebut sebagai Al-Mu’minuun, yaitu seseorang yang sudah dekat dengan Allah SWT memiliki rasa bahagia dan ketenangan dalam dirinya. Bahkan ia pun menjaga lisannya dari kata-kata atau kalimat yang tidak terpuji karena merasa malu dihadapan Allah SWT. Sebagai umat muslim, orang yang memiliki kedekatan kepada Allah SWT juga menjaga pengelihatannya dari hal-hal yang tidak disukai oleh Allah SWT. Dengan begitu, seseorang yang memiliki sifat dari Al-Mu’minuun memiliki rasa tenang dan bahagia di dunia karena ia mengamalkan segala kebaikan demi mendapatkan pahala dan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Okz eCeuJ.