Biaya dan beban merupakan istilah dalam akuntansi yang sudah tidak asing, terutama bagi para akuntan yang sudah sering membuat laporan keuangan. Pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan terdiri dari pengeluaran dan pemasukan. Dalam akuntansi, unsur pengeluaran ini meliputi biaya cost dan beban expense. Kedua hal ini merupakan variabel penting dalam akuntansi yang tidak boleh terlewatkan. Untuk mempermudah pekerjaan Anda dalam menghitung biaya dan beban maka Anda dapat menggunakan Sistem Akuntansi terbaik di Indonesia. Namun nyatanya, banyak pebisnis yang masih belum memahami perbedaan dari kedua variabel penting ini. Kedua istilah tersebut sekilas terlihat mirip, namun dalam Sistem Akuntansi kedua variabel ini memiliki arti dan fungsi yang berbeda. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan pengelolaan antara biaya dan beban dengan mudah maka Anda dapat menggunakan Sistem Akuntansi. Berikut ini merupakan penjelasan lengkap seputar pengertian, jenis, perbedaan, serta contoh dari expense dan cost. Baca juga Sistem Akuntansi Pengertian, Manfaat, Unsur, dan Penerapannya Daftar Isi Apa Itu Beban Expense? Jenis-Jenis Beban dalam Akuntansi 1. Harga pokok penjualan 2. Beban operasional 3. Beban keuangan 4. Extraordinary expenses 5. Beban non-operasional 6. Beban non-tunai Perbedaan Beban Expense dan Biaya Cost 1. Secara garis besar 2. Letaknya dalam laporan keuangan 3. Perbedaan periode akuntansi 4. Jumlah pengeluaran 5. Berdasarkan nominal dan nilai biayanya 6. Berdasarkan manfaat yang ada Contoh dari Beban dan Biaya Kesimpulan Apa Itu Beban Expense? Sumber Menurut Otoritas Jasa Keuangan OJK, expense adalah biaya yang dibebankan atas jasa yang bank lakukan pada akun nasabahnya; pembebanan tersebut dapat dilakukan setiap triwulan atau semester sesuai dengan kesepakatan bank dengan nasabahnya. biaya tersebut terdiri atas provisi dan atau biaya atas jumlah cerukan yang nasabahnya lakukan charges. Singkatnya, expense dalam akuntansi merupakan jenis pengeluaran untuk membantu proses perolehan barang atau jasa yang akan mempengaruhi pendapatan suatu perusahan. Dengan kata lain, expense tersebut merupakan biaya yang telah memberikan manfaat. Expense dapat terjadi karena beberapa hal, seperti biaya yang telah melampaui masanya atau penggunaan yang muncul atas pemanfaatan utilitas tertentu. Expense sendiri dapat terjadi bersamaan pengeluaran kas, sebelum pengeluaran kas, maupun sesudah pengeluaran kas. Contoh expense sebelum pengeluaran kas yaitu biaya untuk gaji bulanan karyawan. Beban yang terjadi pada saat pengeluaran kas contohnya yaitu biaya untuk pembayaran listrik. Sedangkan yang terjadi setelah pengeluaran kas contohnya yaitu biaya untuk depresiasi. Lengkapi Form Berikut Ini dan Dapatkan Demo Software HashMicro GRATIS! Jenis-jenis Beban dalam Akuntansi Bagi pebisnis yang tentunya penting untuk memahami apa saja jenis-jenis beban dalam akuntansi. Expense sangat berpengaruh terhadap laporan akuntansi keuangan, khususnya laporan laba rugi. Lima judul utama yang akan muncul pada laporan tersebut, yaitu 1. Harga pokok penjualan Harga pokok penjualan atau HPP merupakan seluruh pengeluaran yang ada mulai dari memperoleh bahan baku sampai dengan pemasaran produk seperti kegiatan promosi dan pengangkutan barang yang akan perushaan jual. Biaya ini tidak termasuk biaya penjualan dan administrasi yang seluruh perusahaan keluarkan. 2. Beban operasional Beban operasional merupakan biaya yang muncul dari biaya penjualan barang dan jasa. Biaya ini termasuk biaya gaji penjualan, iklan, maupun biaya untuk sewa toko. Pencatatan ini harus perusahaan lakukan secara rutin. Termasuk juga dengan biaya-biaya yang tidak berkaitan secara langsung dengan kegiatan operasional. 3. Beban keuangan Beban keuangan merupakan biaya atas biaya yang timbul dari pinjaman atau kreditor. Biaya ini merupakan biaya pengeluaran di luar bisnis inti perusahaan. Salah satu contohnya yaitu biaya bunga atas uang yang perusahaan pinjam. Extraordinary expenses merupakan biaya yang timbul atas suatu kejadian atau transaksi besar yang berada di luar aktivitas bisnis inti perusahaan. Contoh expense Ini termasuk biaya untuk merumahkan karyawan, menjual tanah, atau melepaskan aset penting dari suatu perusahaan. 5. Beban non-operasional Beban ini merupakan biaya yang tidak dapat dikaitkan kembali dengan pendapatan dari suatu usaha. Contoh beban non-operasional yang paling umum yaitu biaya bunga atas peminjaman uang. Pinjaman dari bank biasanya memerlukan pembayaran bunga, tetapi pembayaran semacam itu tidak menghasilkan pendapatan operasional apa pun. Oleh karena itu, biaya tersebut termasuk sebagai biaya non-operasional. 6. Beban non-tunai Akun beban non-tunai merupakan biaya yang tercatat dalam laporan laba rugi, namun tidak melibatkan transaksi tunai yang sesungguhnya. Contoh jenis non-tunai yang paling umum yaitu penyusutan. Hal ini karena penyusutan mengurangi laba bersih, namun bukan akibat arus kas keluar. Baca juga Faktor Penting Memilih Software Akuntansi Cloud Based Perbedaan Beban Expense dengan Biaya Cost Bagi pebisnis yang ingin memahami perbedaan biaya dan beban, berikut adalah penjelasan yang dapat Anda pahami 1. Secara garis besar Berbeda dengan expense, biaya atau cost merupakan jenis biaya yang muncul ketika perusahaan membeli barang maupun jasa yang mendukung kegiatan produksi maupun operasional. Jadi, biaya merupakan sumber ekonomi yang memang harus dikeluarkan demi kelangsungan usaha. 2. Letaknya dalam laporan keuangan Perbedaan yang utama antara kedua variabel tersebut terletak pada letak penyusunan laporan keuangannya. Dalam laporan keuangan, expense termasuk dalam laporan laba-rugi sebagai pengeluaran yang telah terpakai dan tidak memberi manfaat kedepannya. Sedangkan, biaya akan masuk dalam penyusunan neraca sebagai biaya yang belum terpakai. Hal ini karena biaya dianggap sebagai aktiva berupa biaya yang belum terpakai. 3. Perbedaan periode akuntansi Perbedaan kedua dapat Anda lihat dari periode akuntansinya. Expense sendiri memiliki periode akuntansi kurang dari satu tahun karena berasal dari pengeluaran pendapatan. Sedangkan biaya memiliki periode akuntansi lebih dari satu tahun karena dianggap sebagai pengeluaran modal. 4. Jumlah pengeluaran Berdasarkan jumlah yang dikeluarkan, expense memiliki jumlah pengeluaran yang relatif lebih kecil karena berasal dari pengeluaran pendapatan. Sedangkan, biaya memiliki jumlah pengeluaran yang lebih besar karena berasal dari pengeluaran modal. Semakin besar biaya yang perusahaan keluarkan maka semakin besar juga modal yang Anda keluarkan. Sebaliknya untuk expense, semakin besar expense yang Anda keluarkan maka akan semakin kecil keuntungan yang Anda peroleh. 5. Berdasarkan nominal dan nilai biayanya Expense memiliki nominal yang sedikit sedangkan cost memiliki nominal yang relatif lebih besar. Contohnya, dalam biaya sewa ataupun biaya penyusutan tidak dianggap sebagai expense karena biaya sewa atau biaya penyusutan ini akan ada dalam periode akuntansi selanjutnya. Biaya memiliki jumlah nominal yang lebih besar karena tidak berhubungan dengan hal-hal kecil dalam perusahaan. Sedangkan expense dapat menjadi alternatif untuk pengeluaran bernilai kecil. 6. Berdasarkan manfaat yang ada Karena pembukuan dan istilah dari dua variabel ini berbeda, tentunya manfaat yang perusahaan dapatkan juga akan berbeda. Biaya akan memberikan manfaat kepada pendapatan, sedangkan beban akan bermanfaat sebagai salah satu sumber daya. Pemanfaatan pada biaya juga akan berdampak terhadap jumlah modal setelahnya, sedangkan pemanfaatan pada beban akan berdampak terhadap jumlah keuangan yang ada. Baca juga Tips Mengatasi Masalah Keuangan Perusahaan Dengan Software Akuntansi Contoh dari Beban dan Biaya Perusahaan Antar Jaya merupakan perusahaan pengiriman barang gudang dari distributor. Alat yang perusahaan gunakan untuk pengiriman adalah truk. Pada tahun ini mereka menambah 1 buah truk seharga Rp. dengan perkiraan biaya penyusutan sebesar Rp. per tahun. Dari sini, dapat diklasifikasikan bahwa biaya yang perusahaan Antar Jaya keluarkan yaitu untuk truk karena mengurangi modal dan perusahaan gunakan lebih dari 1 periode. Lebih lengkapnya, biaya yang perusahaan keluarkan yaitu untuk klasifikasi beban meliputi beban penyusutan truk dan beban perawatan truk dan beban bahan bakar minyak. Sebab pengeluaran ini hanya mengurangi pendapatan dan tidak lebih dari 1 periode. Berikut contoh beban dan biayanya dalam jurnal umum Beban Beban Penyusutan truk Rp Akumulasi Penyusutan Truk Rp Biaya Truk Aset Rp Kas Rp Keduanya memang terlihat serupa. Namun, kedua variabel tersebut memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Dengan mengetahui perbedaan keduanya, tentu akan mempermudah untuk mengklasifikasikan. Kesimpulan Beban dan biaya merupakan dua istilah yang akrab pada telinga pelaku usaha. Perbedaan biaya dan beban penting untuk perusahaan ketahui agar Anda tidak keliru dalam membuat laporan keuangan. Dengan mengetahui perbedaan antara biaya dan beban, membedakan fungsi penggunaan dan peletakannya akan semakin menjadi lebih mudah. Selain itu, laporan keuangan Anda akan terhindar dari kekeliruan pencatatan pada kemudian hari. Untuk memudahkan Anda dalam membuat laporan keuangan Anda dapat menggunakan Software Akuntansi dengan melihat terlebih dahulu skema harga Software ERP untuk mengetahui harganya, kemudian temukan Software ERP yang sesuai dengan budgeting perusahaan Anda! Namun, pembuatan laporan keuangan secara manual tentu dapat menyulitkan karena akan menghabiskan waktu lebih serta rentan terjadi human error. Maka dari itu, Anda dapat menggunakan Software Akuntansi terbaik dari Hashmicro untuk memudahkan pekerjaan Anda. Buat pengelolaan arus kas, laporan keuangan, rekonsiliasi bank, jurnal penyesuaian, pembuatan faktur, dan lainnya secara otomatis dengan Sistem Akuntansi terbaik dan terlengkap untuk enterprise. Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda? Vania Marsha KristianiA Junior Content Writer at HashMicro who Interested in Digital and Growth. Also a life-time learner who always strive to learn and grow.
Okto. A. Pengertian Job Order Costing Job order costing adalah suatu metode perhitungan biaya yang didasarkan pada sistem produksi berdasarkan pesanan. Sistem job order costing digunakan untuk perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk selama periode tertentu. Biayanya dihitung secara individual untuk setiap pekerjaannya. HomeBerawalan BBiayaDefinisi Biaya“Pengeluaran atau pengorbanan yang tak terhindarkan untuk mendapatkan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh maslahat; pengeluaran untuk kegiatan, tujuan, atau waktu tertentu, seperti ongkos pengiriman, pengepakan, dan penjualan dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan dalam laporan laba rugi perusahaan, komponen biaya merupakan pengurang dari pendapatan pengertian biaya berbeda dengan beban semua biaya adalah beban, tetapi tidak semua beban adalah biaya.”Otoritas Jasa Keuangan“Uang yang dikeluarkan untuk mengadakan mendirikan, melakukan, dan sebagainya sesuatu ongkos, belanja dan pengeluaran.”Kamus Bahasa IndonesiaDalam akuntansi, yang dimaksud dengan biaya adalah aliran sumberdaya keuangan atau lainnya yang dihitung dalam satuan moneter yang dikeluarkan untuk membeli atau membayar persediaan, jasa, tenaga kerja, produk, peralatan, dan barang lainnya yang digunakan untuk keperluan bisnis atau memproduksi barang atau itu Biaya?Biaya merupakan pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau perorangan yang bertujuan untuk memperoleh manfaat lebih dari aktivitas yang dilakukan istilah biaya, kadang kala cukup merepotkan dalam membedakan antara costs dan expenses. Dalam istilah biaya, terkadang cukup merepotkan dalam membedakan antara costs dan juga berbagai produk keuangan online terbaik untuk segala kebutuhan. Terdaftar & diawasi olehPerbedaan Costs dan Expenses Costs suatu biaya dalam arti pengorbanan atau juga pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan atau juga individu yang berhubungan langsung dengan output atau produk yang dihasilkan oleh perusahaan atau perorangan itu. Expenses suatu biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan /perorangan yang bersifat ialah sebagai aktivitas pendukung saja. Jenis Biaya Berdasarkan Tujuan Pengambilan KeputusanBerdasarkan tujuan pengambilan keputusan manajemen, biaya dapat dikelompokkan ke dalam, sebagai berikut Biaya Relevan relevant cost Biaya relevan merupakan biaya yang terjadi pada suatu alternatif tindakan tertentu, tetapi tidak terjadi pada alternatif tindakan lain. Biaya relevan akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya relevan harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan. Biaya Tidak Relevan irrelevant cost Biaya tidak relevan merupakan biaya yang tidak berbeda diantara alternatif tindakan yang ada. Irrelevant cost tidak mempengaruhi pengambilan keputusan dan akan tetap sama jumlahnya tanpa memperhatikan alternatif yang dipilih. Oleh karena itu biaya tidak relevan tidak harus dipertimbangkan dalam pembuatan Biaya Berdasarkan Perilaku Biaya Tetap Fixed Cost biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu. Biaya Variabel Variable Cost biaya variabel variable cost adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding proporsional dengan perubahan volume kegiatan. Klasifikasi BiayaKlasifikasi biaya merupakan proses pengelompokan biaya berdasarkan tujuan dari informasi biaya yang disajikan. Untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan biaya dan menyusun laporan keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang akurat kepada pihak manajemen, maka komponen biaya dikelompokan dalam beberapa akun dengan klasifikasi sebagai berikut. Berdasarkan Fungsi Pokok Dari Aktivitas Perseroan Biaya Produksi Production CostAkumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang atau pabrik, dan lain sebagainya. Biaya Pemasaran Marketing ExpensesBiaya yang harus dikeluarkan untuk memastikan semua produk terbeli oleh konsumen. Contoh dari biaya pemasaran adalah biaya promosi dan Iklan yang dilakukan perusahaan. Biaya Administrasi & Umum General Administration ExpensesBiaya-biaya yang digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk, misalnya biaya gaji karyawan, overhead kantor, dan biaya terkait lainnya. Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi Biaya Variabel Variable CostKomponen biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi yang dihasilkan. Makin besar volume penjualan, makin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Contoh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan sepatu. Jika bahan kulit sepatu adalah per pasang dan biaya karyawan adalah Rp500 per sepatu, maka biaya produksi 1 pasang sepatu adalah 1 hari= 10 sepatu x 2500 = 1 hari= 20 sepatu x 2500 = tidak tetap ini disebut variable cost atau biaya variabel. Biaya Tetap Fixed CostBiaya yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Biaya tetap memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh periode atau aktivitas terentu. Dan biaya per unitnya berbanding terbalik dengan perubahan volume. Bila volumenya rendah maka fixed cost atau biaya tetap tinggi, sebaliknya pada volume yang tinggi biaya tetap per unitnya rendah. Contohnya seperti, gaji karyawan toko komputer per bulan adalah Jika dalam satu bulan toko tersebut hanya melayani 10x pembelian atau 30x, gaji karyawan tersebut tetap Gaji tetap tersebut yang disebut sebagai fixed cost atau biaya tetap. Berdasarkan Objek yang Dibiayai Biaya Langsung Direct CostBiaya yang dapat diidentifikasi langsung berhubungan dengan produksi barang objeknya. Contohnya seperti biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku. Biaya Tidak Langsung Indirect CostBiaya yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan proses produksi secara keseluruhan. Contohnya biaya listrik, penyusutan mesin, upah mandor, dan biaya administrasi pabrik. Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi Pengeluaran Modal Capital ExpenditureBiaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aktiva tetap, meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas produktif aktiva tetap, serta memperpanjang masa manfaat aktiva tetap. Contohnya mesin pabrik yang memiliki penyusutan selama 5 tahun. Pengeluaran Penghasilan Revenue ExpenditureBiaya-biaya yang hanya akan memberi manfaat dalam periode berjalan, sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan tidak akan dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di neraca, melainkan akan langsung dibebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi periode berjalan di mana biaya tersebut terjadi dikeluarkan. Biaya OverheadBiaya Overhead adalah pengeluaran tambahan yang tidak berkaitan langsung dengan proses bisnis atau produksi yang dilakukan. Yang termasuk dalam biaya overhead ini contohnya tarikan pajak, asuransi karyawan, tarif sewa tempat, perlengkapan ATK, dan gaji penjaga keamanan. Pengeluaran tak terduga seperti pencurian mesin juga termasuk ke dalam biaya overhead. Dalam akuntansi, biaya overhead wajib masuk anggaran bisnis. Biaya overhead bisa memonitor pengeluaran biaya dan membantu mengalokasikan anggaran agar efisien dan tidak over budget. Berikut cara menghitung biaya overhead Memisahkan Biaya OverheadSebelum mulai menghitung, pertama pisahkan dulu pengeluaran mana yang termasuk biaya langsung dan mana yang termasuk biaya overhead. Setelah itu Anda dapat mengategorikan biaya overhead sesuai klasifikasinya agar laporan keuangannya lebih mudah dibaca. Menghitung Persentase Biaya OverheadProses kedua adalah mencari persentase biaya overhead per kategori yang dibandingkan dengan biaya overhead keseluruhan. Misalnya menghitung persentase biaya overhead untuk tenaga kerja bulanan, maka rumus mencari persentase biaya overhead adalahBiaya tenaga kerja bulanan/Biaya overhead bulanan x 100% Mencari Nilai Efisiensi Biaya OverheadUntuk mengetahui efisiensi biaya overhead, Anda dapat membandingkannya dengan sumber daya dan pendapatan yang masuk. Adapun rumusnya adalah membagi biaya overhead keseluruhan dengan upah tenaga kerja dan dikali dengan 100%. Sementara untuk menghitung efisiensi biaya overhead menggunakan pendapatan rumusnya sama hanya diganti pada bagian upah tenaga kerja menjadi pendapatan yang diterima. Akuntansi BiayaAkuntansi biaya adalah aktivitas pencatatan, klasifikasi, membuat ikhtisar dan penyajian laporan terkait dengan biaya dan transaksi pembiayaan yang digunakan dalam proses produksi maupun distribusi produk suatu perusahaan. Akuntansi biaya berfungsi sebagai informasi dasar terkait perencanaan biaya dan beban, sebagai data proses penyusunan anggaran, sebagai informasi biaya untuk pengendalian kebijakan, juga untuk menghitung biaya pokok produk, dan merinci harga pokok produk. Akuntansi biaya biasa diterapkan pada perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur. Berikut beberapa jenis akuntansi biaya 1. Standard Cost Accounting Jenis akuntansi yang pertama adalah Standard Cost Accounting. Standard Cost Accounting adalah jenis akuntansi biaya yang fokus untuk mengukur efisiensi sumber daya manusia, alat produksi serta bahan baku produk yang akan digunakan. Selain itu, Standard Cost Accounting juga tergolong jenis akuntansi yang mencatat segala biaya kebutuhan yang terkait langsung dengan proses pembuatan produk. 2. Activity Based Accounting Jenis akuntansi yang kedua adalah Activity Based Accounting. Jenis ini memiliki fungsi untuk mengukur biaya produksi dengan biaya hasil produksi. Ada fungsi singkronisasi semata untuk menemukan keuntungan dari produk yang sudah dibuat. Jika dilihat dari fungsi ini tentu jenis Activity Based Accounting mengarah pada pencatatan biaya terkait dengan aktivitas produksi. Termasuk di dalamnya biaya yang dikeluarkan terkait dengan kehadiran tenaga kerja, desain produk serta operasional mesin yang digunakan. 3. Cost Volume Profit Jenis yang selanjutnya adalah Cost Volume Profit. Proses akuntansi ini berfungsi untuk menentukan besaran pembiayaan jika disingkronkan dengan volume produk yang dibuat. Asumsi yang digunakan adalah besaran biaya pokok produksi tidak akan berubah, tetapi volume produk yang dihasilkan yang bisa berubah. Sehingga bisa dimungkinkan terdapat pendapatan di sana. 4. Contribution Margin Contribution Margin berfungsi untuk menganalisis break even point atau menganalisa di poin mana pihak perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari produk yang dihasilkan. Apakah dari biaya produksi, aktivitas produksi atau di volume produk. Contribution Margin bisa melihat dengan jelas berapa keuntungan yang didapatkan perusahaan dari produk. Karena masih sebatas pencatatan, tentu di saat itu, atau saat evaluasi, pihak perusahaan bisa melakukan peningkatan produksi atau terkait yang iniMau cari istilah lain? 🔍